Tentang Sablon - Alat Sablon - Tehnik Sablon

Tehnik Sablon - Belajar Sablon - Alat Sablon - Cara Menyablon - Obat Sablon

Arumi. Diberdayakan oleh Blogger.

Featured Posts

Sports

Games

Kamis, 18 September 2014

Jenis Obat Sablon

Tidak ada komentar :
Jenis Obat Sablon - Banyak sekali obat sablon , nah maka dari itu kita yang mungkin bagi pemula yang ingin menjalani bisnis sablon harus mengetahui lebih dahulu macam macam obat sablon , yuk kita intip dulu gais


  1. RUBBER  
adalah cat sablon yg paling umum digunakan, teksturnya seperti karet dan bisa digunakan   untuk kaos berwarna gelap maupun terang karena sifatnya yang menumpang dan menutupi rajutan kain.
  1. PIGMENT 
adalah cat yang biasa dipakai untuk kaos berwarna terang karena sifatnya yg menyerap kedalam kain, dan tidak bisa digunakan diatas kain yang berwarna gelap
  1. FOAM  
adalah cat sablon timbul busa yang bahan dasarnya dari karet
  1. GLOW IN THE DARK 
adalah cat sablon yg menyala saat kaos berada ditempat gelap, bisa rubber, pigmen maupun plastisol.
  1. GLITTER   
adalah cat sablon yang menggunakan tinta berupa campuran serbuk mengkilat, ada yg halus ada yg kasar.
  1. REFLEKTIF
adalah cat sablon yang akan menyala atau mereflektifkan cahaya jika kaos disinari oleh sebuah sumber cahaya.
  1. PLASTISOL  
adalah cat yang berbahan dasar minyak, dengan kemampuan istimewa untuk mencetak dot atau raster super kecil dengan hasil maksimal.
  1. HIGHDENSITY 
adalah cat sablon timbul tajam yang bahan dasarnya dari plastisol.
  1. FOIL
adalah sablonan dengan menggunakan lapisan bahan kertas logam (seperti   alumunium foil) yang ditempel diatas kain dengan lem khusus.
  1. FLOCKING
adalah sablonan dengan menggunakan lapisan bahan seperti beludru yang ditempel diatas kain dengan lem khusus.

Dan mungkin nanti kita bahas satu per satu obat sablon ini 

Pigmen Ink - Obat Sablon

Tidak ada komentar :


Pigment ink adalah adalah cat yang biasa dipakai untuk kaos berwarna terang karena sifatnya yg menyerap kedalam kain, dan tidak bisa digunakan diatas kain yang berwarna gelap.


 Pigment warna ini juga disebut biang warna adalah  zat pewarna yang dipakai untuk memberikan warna yang di inginkan pada tinta tinta yang berbasis water base.Tersedia dalam berbagai warna yang di inginkan , baik itu warna dasar maupun warna khusus

salah satu hal yang perlu kalian  waspadai adalah kosentrat ( kandungan ) zat pewarna yang dimiliki oleh pigmen warna yang kalian beli gais :D , semakin tinggi kosentrat ( kandungan ) dalam warna maka akan cepat mendapatkan warna yang tepat sesuai warna yang kalian inginkan .



Rubber Ink - Obat Sablon

Tidak ada komentar :
Rubber ink adalah cat sablon yg paling umum digunakan, teksturnya seperti karet dan bisa digunakan   untuk kaos berwarna gelap maupun terang karena sifatnya yang menumpang dan menutupi rajutan kain.

Tinta Rubber / karet / GL : digunakan untuk sablon diatas bahan textile, terutama di bahan kaos. Memiliki karakteristik seperti karet yang dapat melar bila ditarik. Tinta rubber banyak sekali tersedia dalam berbagai macam kualitas. Tinta rubber yang bagus dapat kita kenali dari daya tutupnya, hasil sablonannya apakah lembut atau kasar, dan juga tingkat elastisitasnya ( apakah bila ditarik dia akan melar dan tidak retak ).


Rubber Transparant : merupakan tinta rubber yang memiliki karakteristik transparansi, sehingga dapat digunakan dalam proses sablon separasi ( tumpuk 4 warna ) karena sifatnya yang transparan, sehingga lapisan warna atas dapat depengaruhi oleh lapisan warna yang ada dibawahnya.

Rabu, 17 September 2014

Cara Membersihkan Meja Sablon

1 komentar :
Cara Membersihkan Meja Sablon mungkin ada beberapa teman yang disini yang kesel bin bandel dengan flek screen yang memang susah dibersihkan , ada beberapa tips buat kalian yang memang susah untuk menghilangkan flek dari screen sablon kalian

Sebelum membahas cara Mencuci Screen Sablon kenali dulu kenapa screen susah sekali dibersihkan
  • Screen sdh terlalu lama disimpan, dan ada sisa kotoran cat sablon yg menempel
  • Dipakai penguat setelah proses updruk sablon(ga masalah sih kalau punya alat semprot air yg bertekanan tinggi
  • terlalu banyak tape/lakban saat nutup screen yg bolong
Hindari ketiga hal tersebut,namun kalau masih susah…berikut ini lagkah2nya agar screen anda menjadi kinclong kembali.
Mencuci Screen adalah membuat screen kembali normal sebelum proses afdruk meggunak obat afdruk film sablon.Pasti temen2 pernah megalami hal yg menjengkelkan dalam mecuci screen Mencuci screen , kadang bisa mudah dan kadang susah banget. Tapi begitu kita tahu caranya merawat screen dan tahu teknik dan alat untuk  membersihkan screen, maka membersihkan screen bukanlah hal yang susah. Seperti pepatah lama, “Tidak ada yang susah di duia ini kalau tau caranya”.
temukan caranya disini dan gesut lagi rakelmu kawan…

Ada beberapa cara untuk menghilangkan obat apdruk pada screen sablon manual:
  • Dengan menggunakan Kaporit + Soda api/Bayklin. Cara ini memang bisa menghilangkan film afdruknya, namun bahan kimia ini tidak baik untuk tangan anda. Kulit tangan anda akan terkelupas (jawa-ngglodoki) karena bahan kimia ini sangat keras sifatnya. Disisi lain harganya murah dan irit pemakiannya.
  • Menggunakan Potoxol 7 kadang disebut juga remover. Harganya cuma Rp. 20.000,- tapi bisa dipakai lebih dari 10 screen. Caranya sangat mudah yakni, tinggal kita mengoleskannya keseluruh permukaan obat afdruk, tunggu 1 – 2 menit obat afdruk akan rontok semuannya. Kemudian guyur dengan air. Apabila ada sisa obat afdruk yang membandel atau sisa tinta sablon, bisa menggunakan M3 + Sabun colek. Gosok bolak balik dengan menggunakan kain. Kemudian semprot dengan air.
  • Cara yang berikutnya, anda bisa menggunakan semprotan untuk cuci kendaraan bermotor. Alat tersebut memiliki tekan sangat tinggi, sehingga bisa menghilang obat afdruk + bekas tinta pada screen anda. Yang perlu diperhatikan adalah hendaklah berhati hati agar screen anda tidak sobek.
  • Cara yang terkahir dan ini adalah “LEM BIRU” lempar dan ganti yang baru wkkk…bagi setiap tukang sablon pasti tau cara ini, … baik yang baru mulai belajar maupun yang sudah lama nyablon… yaitu MENGGANTI SCREEN DENGAN KAIN YANG BARU… Harga kain screen potongan 30 x 40 sangatlah murah… hanya seharga Rp. 3000,-.

Cara Afdruk Film Sablon

Tidak ada komentar :
Cara Afdruk Film Sablon -  Beberapa dari temen - temen pasti akan membuat film sablon sendiri dikarenakan akan lebih privacy dalam bekerja , yuk kita intip cara membuat film sablon untuk master sablon nya



Membuat afdruk sablon merupakan salah satu poin penting dalam proses menyablon, karena hasil dari afdruk inilah yang menentukan kualitas dari cetakan sablon. Sebelum memulai sediakan bahan-bahan nya, selengkapnya baca di sini. Kali ini penyinaran saya menggunakan meja afdruk dengan neon panjang 2×20 watt.



Cara afdruk film sablon manual
  • Langkah 1
Bersihkan Screen yang akan di afdruk dengan pembersih khusus screen atau kalau tidak ada bisa gunakan sabun cuci piring. Bersihkan kotoran dan lemak yang ada pada kain screen, bilas sampai bersih dan keringkan.
  • Langkah 2
Campurkan sensitizer (botol kecil) dengan emulsi (botol besar) dengan perbandingan 10 : 1 kemudian aduk sampai rata, kemudian diamkan beberapa saat kira-kira 30 menit. Untuk hasil lebih baik masukkan kedalam lemari es (jangan sampai beku). Jangan dicampur semuanya, sediakan wadah buat mencampur kedua bahan tersebut, dikira-kira cukup untuk screen yang akan di afdruk, sisanya disimpan buat yang lain. Emulsi yang belum dicampur Sensitizer dapat disimpan bertahun-tahun dan yang sudah dicampur dapat disimpan selama -+ 3 hari jika disimpan dalam lemari es.
  • Langkah 3
Oleskan emulsi pada screen secara merata pada bagian luar dan dalam, oleskan secara perlahan agar seluruh bagian screen tertutup sempurna, olesi pada bagian luar dan dalam, anda bisa menggunakan rakel atau penggaris mika untuk meratakannya.
  • Langkah 4
Keringkan screen yang sudah diolesi emulsi menggunakan Kipas Angin atau Hair Dryer, JANGAN mengeringkan dibawah sinar Matahari. Sebelum penyinaran screen harus benar-benar kering. Karena sifat obat afdruk yg peka cahaya maka lakukan pengeringan dalam ruangan tertutup dan usahakan tidak terkena cahaya secara langsung.
  • Langkah 5
Susun screen seperti gambar dibawah ini, klik untuk memperbesar.
  • Langkah 6
Sinari screen menggunakan 2 buah lampu neon 20w, kira-kira selama 4 – 7 menit. Apabila menggunakan sinar matahari cukup 10 – 15 detik saja. Proses Penyinaran ini tidak boleh terlalu lama ataupun terlalu sebentar. Jika terlalu lama, ditakutkan seluruh permukaan akan terlalu matang, sehingga area screen yang harusnya tetap bolong akan susah untuk dirontokkan obat afdruknya. Jika terlalu sebentar hasilnya akan kebalikannya, area screen yang harusnya tetap tertutup obat afdruk malah mudah rontok ketika dilakukan penyemprotan.
  • Langkah 7
Setelah selesai basahi screen pada kedua sisinya, kemudian semprot dengan air bersih pada bagian sisi luar dan dalam secara bergantian, semprot hingga gambar terbuka sempurna. Apabila terjadi kegagalan dapat dihapus dengan Remover kemudian ulangi langkah 1-6.
  • Langkah 8
Keringkan screen yang sudah jadi dengan kipas angin atau hair dryer bahkan kali ini bisa dikeringkan dibawah sinar matahari langsung.
  • Langkah 9
Setelah kering periksa kembali screen apakah ada kebocoran, apabila ada tambal (tusir) menggunakan sisa obat afdruk yang kita pakai diawal tadi dan keringkan lagi.
Setelah kering screen siap digunakan.

Masalah yang ada di Sablon

Tidak ada komentar :
Masalah yang ada di Sablondi dunia ini pasti dimana pun pekerjaan apapun pasti ada masalah , yap kita akan membahas tentang permasalahan yang ada di dalan dunia sablon yuk apa aja masalahnya , mari kita lihat 

alam pencetakan sablon (terutama untuk kain), ada beberapa masalah yang umum atau sering dijumpai. Keseringan masalah itu adalah ketidak sesuaian antara sample yang sudah di approve oleh customer dengan hasil produksi yang dihasilkan. Masalah-masalah tersebut diantaranya adalah :
  1. Perbedaan Warna Hasil Produksi Dengan Sample
    Salah warna adalah persoalan yang paling sering ditemui terhadap hasil pencetakan dengan sistem sablon. Salah warna yang dimaksud di sini adalah warna tidak sesuai (berbeda) dengan warna pesanan atau warna yang dikehendaki.
    Salah warna bisa disebabkan oleh kesalahan dalam memilih kode warna, merek tinta ataupun kesalahan dalam pencampuran warna ( untuk warna turunan ). Dalam beberapa kasus, kesalahan warna bisa juga diakibatkan oleh penggunaan tinta yang telah “kadaluarsa” atau telah disimpan dalam waktu lama yang berakibat terjadinya degradasi warna (misal untuk tinta pigmen).
    Biasanya kesalahan ini berupa warna yang telah disetujui oleh pemesan berdasarkan sample yang kita kirim berbeda dengan hasil cetakan yang kita produksi. Dalam hal ini pihak pemesan mungkin saja menolak produksi kita (reject).
    Mungkin untuk beberapa customer perbedaan warna yang tidak terlalu mencolok masih bisa ditolerir. Tetapi, untuk costomer yang sangat detail dalam melakukan quality control hal ini bisa menjadi alasan untuk me-reject hasil produksi kita.
    Untuk mencegah terjadinya hal ini, yang harus kita perhatikan adalah :
    • Gunakan tinta dengan kode warna dan merk yang sama dengan yang kita gunakan dalam pembuatan sample;
    • Jika menggunakan tinta hasil pencampuran beberapa warna dalam pembuatan sample, hitung dan catat setiap perbandingan, termasuk penggunaan bahan pengencer dengan teliti. Jangan terlalu percaya pada feeling dan penglihatan.
    • Kalau perlu buat semacam buku panduan untuk menghasilkan suatu warna turunan tertentu, berupa tabel komposisi warna dan warna akhir yang dihasilkan (color swatches) untuk tiap jenis tinta. Perbandingan komposisi warna yang sama bisa menghasilkan warna akhir yang berbeda jika diterapkan pada jenis tinta yang berbeda. Jenis dan warna dasar kain pun bisa mempengaruhi warna hasil cetakan.
    • Cara kita melakukan pencetakan juga bisa berpengaruh terhadap warna akhir hasil cetakan. Misalnya, dengan menggunakan tinta yang sama, hasil cetakan 3 x tarik dengan hasil cetakan 5 x tarikan dapat menghasilkan penampilan warna yang berbeda. Untuk beberapa kasus, cara kita mengeringkan cetakan juga bisa berpengaruh terhadap penampilan warna hasil cetakan. Karena itu, pada proses pembuatan sample, selalu perhatikan dan catat setiap detail langkah yang kita lakukan untuk menghasilkan suatu cetakan.
    • Usahakan untuk selalu menggunakan bahan yang sama dengan warna dasar yang sama dalam pembuatan sample dengan bahan dan warna dasar yang akan digunakan pada proses produksi. Ini juga seringkali berpengaruh terhadap tampilan akhir warna.
  2. Salah urutan/penempatan warna
    Biasanya terjadi jika kita tidak memberikan panduan (catatan) terhadap urutan cetak terhadap cetakan yang menggunakan banyak warna. Ini bisa berupa kasus seperti nomor 1 ataupun misal munculnya warna yang tidak dikehendaki pada hasil cetakan.
    Contoh: adanya warna ke tiga pada cetakan suatu hurup dengan outline pada bagian luarnya. Jika urutan pencetakan warnanya tertukar (warna lebih “kuat” dicetak lebih dulu, sedangkan warna lebih “lemah” yang menumpang diatasnya dicetak belakangan) bisa menghasilkan warna ke tiga berupa bayangan outline, karena warna di bawahnya “naik”.
    Sekali lagi, selalu catat setiap detail dalam pembuatan sample termasuk urutan langkah cetak, dan pastikan langkah tersebut dilaksanakan dalam proses produksi.
  3. Luntur / warna berubah
    Yang dimaksud luntur di sini adalah hasil cetakan hilang (sebagian atau seluruhnya), warna yang berubah setelah beberapa waktu atau setelah dilakukan washing (pencucian). Hal ini bisa diakibatkan oleh :
    • kualitas tinta yang kita gunakan jelek.
      Kesalahan komposisi antara bahan dasar, pewarna dan pelarut yang digunakan.
    • Kesalahan dalam proses pengeringan yang tidak tepat (suhu dan lamanya waktu pengeringan)
    • Ketidaksesuaian jenis bahan dengan tinta yang digunakan.
  4. Rontok
    Mungkin ini istilah lain dari luntur, tetapi lebih khusus pada cetakan tebal atau cetakan timbul. Pada kasus ini, hasil cetakan bisa jadi “copot” dari kain, retak-retak kemudian bisa rontok. Penyebabnya sama seperti untuk kasus luntur.
  5. Salah Posisi
    Penempatan cetakan yang tidak sesuai dengan yang semestinya. Bisa jadi salah tempat (misalnya harusnya di dada kiri ditempatkan di dada kanan, dst) atau cetakan yang terbalik (atas-bawah; kiri – kanan). Ini terjadi karena :
    • Salah pembuatan/pengaturan penempatan screen.
    • Salah dalam pembuatan film
    • Kesalahan dalam penempatan gambar pada patron/marka.
  6. Mis Register
    Ini juga merupakan yang paling sering terjadi dalam proses sablon. Jika cetakan terdiri atas lebih dari satu warna, seringkali terjadi hasil cetakan yang “berbayang”, “bolong (ada area kosong yang seharusnya tidak ada)”. Ini bisa terjadi karena :
    • Kesalahan dalam pembuatan screen, terutama penempatan posisi film yang tidak “pas”.
    • Pengaturan penempatan posisi screen pada meja yang kurang tepat;
    • Terjadinya pergeseran posisi screen pada saat pencetakan (screen “goyang”).
    • Knok (pembatas posisi dan pergerakan screen) yang goyah, sempal, atau mengalami pergeseran selama proses pencetakan.
    • Cara mencetak, terutama penarikan rakel di atas screen dan pengangkatan screen dari atas cetakan, yang kurang baik.
  7. Screen mampet
    Screen yang mampet merupakan salah satu masalah yang juga sering dijumpai. Ketika screen mampet, baik pada keseluruhan gambar atau pada sebagian gambar, tentu akan mengganggu kelancaran produksi disamping juga bisa berpengaruh terhadap kualitas hasil cetakan.
    Jika mampetnya screen tidak terjadi terlalu sering atau dalam jarak waktu yang agak lama, ini merupakan hal yang wajar. Tapi jika mampetnya screen terlalu cepat terjadi dan sangat mengganggu produksi, tentu ini menjadi masalah.
    Screen menjadi sangat mudah mampet (atau mungkin mampet sejak awal) bisa disebabkan :
    • Ketidak sesuaian ukuran mesh screen dengan jenis tinta yang digunakan. Misal, jika menggunakan tinta rubber dan mesh yang digunakan adalah diatas 120, bisa mengakibatkan screen sering mampet atau malah mampet sejak awal.
    • Tinta yang digunakan terlalu cepat kering. Ini bisa disebabkan kualitas tinta ataupun penggunaan pengencer yang terlalu cepat kering.
    • Kesalahan film bisa juga mengakibatkan screen jadi sering mampet. Misalnya film garis yang terlalu tipis atau, kalau itu film raster, rasternya terlalu halus untuk ukuran mesh screen dan jenis tinta yang digunakan.
Itulah beberapa masalah yang sering ditemui dalam proses pencetakan dengan sistem sablon. Mungkin ada beberapa lagi masalah yang dapat terjadi, namun saya rasa hal-hal itulah yang paling umum ditemui.

Meja Afdruk Sablon ( Cara Membuat Meja Afdruk )

Tidak ada komentar :
Cara Membuat Meja Afdruk - Kali ini kita akan membahas cara membuat meja afdruk sablon , yang dipakai untuk membuat film sablon sebelum di kesut kesut gitu gais ,, yuk kita intip cara pembuatan nya 

Ada 2 cara Proses penyinaran pada tahap afdruk film sablon manual,  yaitu penyinaran dengan bantuan sinar matahari dan sinar lampu.

Cara pertama, dengan menggunakan sinar matahari mempunyai kelebihan proses penyinaran yang relatif cepat, sedang kelemahannya, yaitu keterbatasan waktu dan cuaca. Jika sedang dalam keadaan cuaca mendung atau musim hujan, tentu akan memiliki kesulitan dalam proses peng afdrukan film sablon. 
 
Cara yang kedua, dengan menggunakan penyinaran dari lampu. Lampu yang digunakan biasanya lampu neon TL bisa juga lampu pijar biasa, penyinaran memakai lampu tidak terbatasi oleh kendala cuaca jadi cara ini akan lebih efektif, sehingga kita bisa melakukan peng afdrukan pada malam hari. Meski begitu tetap ada sedikit kelemahan juga, kinerja akan terganggu jika ada kendala pemadaman listrik. 
Dari kedua cara tersebut di atas, kurang lebih mempunyai banyak kesamaan cara peng afdrukan, sedikit hanya pada waktu penghitungan pada saat penyinaran saja. Pada penyinaran dengan matahari hanya memakai hitungan detik sedang penyinaran dengan lampu memakai hitungan menit. Silahkan Anda mau pilih yang mana pada tahap penyinaran, namun tentunya Anda paling tidak memerlukan meja afdruk untuk bisa menutupi kekurangan satu sama lainnya.
 
Membuat sendiri meja afdruk sederhana tidaklah sulit. Dengan beberapa bagian yang bisa Anda beli sendiri materialnya dan merangkainya. Anda bisa memiliki sebuah meja afdruk sederhana untuk membantu proses afdruk yang ingin anda kerjakan. Berikut ini adalah beberapa panduan untuk membuat sendiri meja afdruk anda.  
Elemen terpenting adalah lampu sebagai sumber cahaya dalam proses afdruk. Gunakan lampu neon panjang (20 watt) untuk mendapatkan hasil yang maksimal karena kita biasanya juga akan menggunakan screen yang berdimensi panjang, sehingga lampu neon panjang akan memberikan cahaya yang lebih luas dibandingkan lampu neon berbentuk bulat atau jenis tornado.
 
Jumlah lampu yang digunakan terserah, semakin banyak semakin bagus dan cepat. Anda dapat menyesuaikan dengan ukuran meja afdruk dan yang paling utama jelas anggaran Anda saat ini.
 
 Usahakan untuk menggunakan jenis lampu elektrik yang tidak menggunakan balast dan starter tradisional, dengan lampu elektrik, rangkaian lampu anda akan menyala bersamaan sehingga dapat menghindari jeda waktu yang berbeda di area yang lain.
  • Buatlah box sederhana dari kayu yang beralaskan triplek untuk menempatkan rangkaian lampu.
  • Usahakan jarak antara lampu dan kaca meja tidak terlalu renggang (sekitar 5 – 10 cm cukup baik).
  • Gunakan kaca bening dengan tebal 5 mm untuk permukaan mejanya.
  • Bila perlu anda dapat menambahkan kaki meja atau bisa juga anda memodifikasi meja sablon anda dengan menempatkan rangkaian lampu di bawah meja sablon anda tersebut.
  • Bila anda tidak mengerti untuk merangkai sendiri lampu tersebut, mintalah bantuan toko peralatan listrik tempat di mana anda membeli lampu tersebut untuk merangkaikannya untuk Anda.
  • Hasil akhirnya kira-kira seperti ini